Apa Kabar?

Jarak. 

Mendiamkan untuk sepekan tanpa sapa jika bukan aku yang memulainya, apa kau tenggelam dalam kesibukan barumu? 
 
Atau itu sebab salahku? yang riweh dengan jam malam sebab letih lebih cepat datang. Beberapa kali cerita dari seberang telepon terabaikan berganti dengkur tak terelakkan.

Sesulit itu berujar, "ceritamu menarik sekali, tapi maaf mata mulai sulit kompromi, izin tertidur sebentar lagi"

Hanya tak ingin membiarkanmu kecewa menghentikan keseruan yang tercipta, sebab kantuk yang mendera. Lalu apakah dampaknya lebih menyesakkan dada? Tertidur tanpa pamit hingga membiarkanmu bercerita sendiri saja?

Maafkan aku. Kau terlalu berharga hingga aku memilih berupaya terjaga dari pada meminta henti cerita kita, namun nyatanya aku lebih sering kalah kawan.

Setiap malam ada yang kurang, jika mata terpejam dan tak mendapati kabar tentangmu atau wajahmu. Boleh aku melakukan panggilan video kurang dari 10 menit menatapmu?

Tubuh lelah jiwaku dahaga, ia ingin seteguk kelibat wajahmu, tak harus lama karena mungkin kau akan kecewa lagi, jika tanpa sengaja terulangi, terlelap kembali disela ceritamu yang terlanjur berapi-api. Seketika padam, menyisakan lelah hingga merasa tersia-siakan kembali?

Maaf kalau aku merindukanmu..
Sebab bersua dengan segala "dirimu" sebuah rekreasi jiwa meski raga tak berpindah ke mana-mana.

Sekarang, aku semakin butuh teman, taukah kau? berbagai hal telah terjadi, ini menyita energi dan emosi, mungkin memang momentumnya harus menjalani ujian Allah untuk proses menggenapi separuh agama ini. 

Aku mengira kau sedang fokus TESIS atau sengaja meminimalisir sapaan denganku?

Semoga Allah memudahkan segala upaya baikmu saudariku, semoga prasangkaku salah, semoga bukan kesengajaan menghindariku..

🌱🌱🌱🌱🌱

Katanya bahwa teman ada zona dan ada masanya. Awalnya aku tidak setuju, bagiku persahabatan bisa abadi, dunia hingga ke surga. Beranjak kian dewasa, kita paham satu persatu teman semakin berkurang.

Apakah aku yang mengambil jarak darimu? Ataukah kita berdua saling menahan diri untuk tidak saling menghubungi?

Doaku tetap melangit untukmu. Semoga persaudaraan kita berkekalan hingga surga

#H-22 #menujuhalal
#ukhuwah #jarak #rindu #fakhitah




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merpati Rindu

Sebab Hidup Terlalu Istimewa, Berbahagialah

Memulai Darimu